FORUM Keadilan Bali – Rumahmilik Made Suana, Jl. Hayam Wuruk No. 138, Lingkungan Babakan Sari, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur ludes terbakar akibat korsleting listrik, Jumat (4/8) pukul 11.30 Wita.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa didampingi Sekdis Ardy Ganggas, mengatakan pemili rumah Made Suana mendatangi Pos Juanda melaporkan bahwa rumah terbakar pukul 11.30 Wita. Setelah mendapat informasi langsung melakukan assesment, mendata dan melaksanakan penanganan mengerahkan 4 unit armada pemadam kebakaran (Damkar) semua pos yakni,
unit armada Damkar Pos Induk, Pos Juanda, Pos Cokro dan Pos Mahendrata BPBD Kota Denpasar merapat ke TKP, PSC Juanda, TRC BPBD Kota Denpasar. Mobil pemadam kebakaran tiba pukul 11.30 untuk menjinakan si jago merah. ”Empat mobil Damkar dari semua pos dikerahkan memadamkan api selama 1 jam,’’ kata Joni Ariwibawa.
Joni Ariwibawa menjelaskan, objek yang terbakar rumah ukuran 7×9 meter dengan 3 kamar luas tanah 30 are dalam keadaan kosong dan nihil koban jiwa. Namun semua bangunan ludes terbakar. Pasalnya, kebakaran rumah, toko, kantor dan rumah makan selama ini disebakan korsleting listik. Masyarakat atau pemilik rumah agar memantau instalasi listik setiap saat. Jangan sampai menumpuk kabel sehingga rentan terbakar karena panas. Selain itu, instalasi listrik yang dipasang terlalau lama dan dimakan tikus mendapat perhatian. Termasuk penggunaan alat elektronik, seperti water heater, dispenser air, rice cooker terus hidup bisa terbakar. ”Kalau dispenser sudah habis airnya agar dicabut. Begitu juga rice cooker jangan terus dihidupkan. Jika malam hari mohon dicabut untuk menghindari korsleting listrik akibat panas,’’ pinta Joni Ariwibawa.
Dia mengakui indisikasi kebakaran menimpa rumah, kantor, ruko dan rumah makan diduga peralatan listrik. Selain kabel tidak sesuai dan sambungan terlalu banyak bisa memicu percikan api sehingga menyulut kebakaran. Apalagi instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standar PLN. ”Kami minta masyarakat atau pemilik rumah, toko dan kantor hati-hati menyambung kabel. Apalagi tempat tesebut kosong sehingga tidak ada mengawasi ketika terjadi kebakaran,’’ kata mantan Camat Denpasar Barat ini.