FORUM Keadilan Bali – Tjokorda bagus mengajak anggota pramuka menjadi contoh gerakan sadar wisata. Melalui pramuka tumbuh jiwa sadar wisata harus paham dan sadar membangun pariwisata agar berkelanjutan melaui pelestarian budaya, pelestarian lingkungan agar tetap ajeg dan lestari.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pembimbing Saka Pariwisata Tingkat Daerah Provinsi Bali, yang juga kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok. Bagus Pemayun dalam sambutannya usai dikukuhkan, di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Minggu (31/7).
Tjok, Bagus menjelaskan bahwa Sadar Wisata merupakan sebuah konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Diharapkan, Pramuka sebagai insan dengan jiwa nasionalisme tinggi menjadi tulang punggung ikut membangun pariwisata, khususnya pariwisata budaya Bali agar perkembangannya sesuai diharapkan. Kepariwistaan budaya Bali berkualitas, berdaya saing, berkualitas serta berpihak pada masyarakat lolal.
Tjok Bagus menambahkan satuan karya pariwisata adalah organisasi pendukung Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam ilmu kepariwisataan. Saka pariwisata diharapkan mampu memotivasi anggota pramuka melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. Sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara sesuai aspirasi pemuda Indonesia. Selain tuntutan perkembangan pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional. Pembentukan SAKA Pariwisata sebagai salah satu upaya membentuk tenaga kader pembangunan pariwisata dan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang kepariwisataan,’’ kata Tjok Bagus.
Semetara itu, Ketua Kwarda Bali Made Rentin mendukung apa yang disampaikan Tjok. Bagus bahwa pariwisata Bali merupakan hal tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Bali. Pembentukan SAKA Pariwisata sangat penting, karena pariwisata Bali adalah pariwisata internasional. Seluruh masyarakat Bali harus paham dengan dunia kepariwisataan (sadar wisata). Akibat kehidupan pariwisata, masyarakat dunia lebih mengenal Bali dari pada Indonesia.
Rentin mengingatkan pandemi Covid-19 belum usai semua pihak harus tetap waspada, dan taat protokol kesehatan. Selain Covid-19, saat ini sudah muncul wabah baru yaitu penyakit mulut dan kaku (PMK) keduanya berdampak terhadap kehidupan masyarakat Bali yang tergantung dari pariwisata. ”Sebagai anggota pramuka, mari kita semua ikut berperan aktif mempercepat penanggulangan kedua penyakit ini. Ikut berperan membantu masyarakat dari kesulitan akibat dari wabah ini” tegasnya.
Rentin mengatakan, Agustus mendatang bulan bakti pramuka, buat kegiatan sosial sebanyak-banyaknya guna membantu masyarakat terutama mereka yang mendapat kesulitan dalam kehidupan.
Selain Majelais Pembimbing SAKA, pada kesempatan ini juga dikukuhkan pengurus pimpinan SAKA Pariwisata dengan Ketua AA Istri Vera Laksmi, SE., MM., yang juga Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata, Dinas Pariwisata Bali.