FORUM Keadilan Bali – Kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protocol kesehatan (prokes), kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus bertambah mencapai 60 orang, Selasa (19/7).
Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar, kasus meninggal dunia nihil. Namun penambahan kasus sembuh 23 orang.
Sesua data, secara komulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 52.575 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 51.147 orang (97,28 persen), meninggal dunia sebanyak 1.107 orang (2,11 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 321 orang (0,61 persen).
“Kami terus mengingatkan mayarakat disiplin dan patuh prokes. Bila abai prokes tidak dikhawatirkan kasus postif Covid-19 varian baru di Denpasar akan meningkat terus. Karena itu, seluruh lapisan masyarakat agar patuh prokes,” pinta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar yang juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Dewa Rai menjelaskan, penularan Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat seiring kurang displin masyarakat menerapkan prokes. Karena itu, masyarakat dan pelaku usaha diminta tetap waspada dengan dibebaskan diruang terbuka tanpa masker. Kebebasan tanpa masker tersebut harus tetap taat prokes agar tehindar penularan virus varian baru.
Dewa Rai mengimbau seluruh lapisan masyarakat tidak boleh kendor dan gegabah menghadapi perkembangan Covid-19 varian baru. Harus tetap disiplin dan waspada karena perkembangan Covid-19 teus meningkat. Menjalankan aktivitas baik di rumah maupun di luar wajib menerapkan prokes dengan mengatur jarak dan sering mencuci tangan agar tidak terpapar virus corona. Apalagi di ruang terbuka tidak lagi memakai masker, namun tidak boleh mengabaikan prokes. “Kami berharap masyarakat tidak boleh lengah karena penularan virus corona varian baru masih terjadi waauun prosentasenya cukup kecil,’’ ujarnya.
Dewa Rai mengaku, Pemerintah Kota Denpasar bersama Satgas dan Tim Yustisi telah melakukan berbagai upaya memerangi Covid-19 untuk memutus rantai penyebaran virus corona varian baru. Di samping menekan penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Hal ini dilakukan menggecarkan vaksin ketiga atau booster terhadap masyarakat yang belum vasinasi. ”Vaksinasi tahap 1, 2 dan ketiga booster Kota Denpasar sudah melampaui target,’’ ucapnya.
Dia mengungkapkan, Pemkot Denpasar berupaya memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak-anak, ibu hamil dan disabilitas. ”Kami berharap masyarakat disiplin ketat saat bepergin maupun di rumah agar tidak tertular dan menularkan virus corona.’’ papar Dewa Rai.