FORUM Keadilan Bali – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa mengajak seka teruna teruna (ST) menjunung tinggi kreativitas, seni dan budaya Bali agar tetap lestari dan ajeg.
Permintaan itu disampaikan Sekda Adi Arnawa saat penutupan acara Ngerobok diselenggarakan Yowana se-Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung di jaba sisi Pura Masceti Ulun Tanjung Petitenget, Minggu (19/6).
Sekda Adi Arnawa menyampaikan atas nama pemerintah mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang menjunjung tinggi kreatifitas yang dilaksanakan para Yowana Desa Adat Kerobokan. Dikatakan kegiatan lomba penjor ini tidak hanya dimaknai sebagai ajang ntuk mencari juara, tetapi dibalik kegiatan lomba penjor Yowana Desa adat Kerobokan sudah melakukan langkah implementatif dalam pelestarian adat budaya di Bali dan Badung khususnya. Apalagi membicarakan Kuta Utara sebagai daerah pariwisata.
Menurutnya, upaya mendatangkan wisatawan perlu melakukan langkah strategis, salah satunya mengadakan event seperti ini, baik itu event dibuat maupun event mewakili jati diri sebagai orang Bali. ”Saya berharap para Yowana Desa Adat Kerobokan benar-benar melakukan apa yang dimaknai sebagai istilah ngerobok itu sendiri. Seka teruna harus menumbuhkan rasa semangat mendidih dan ngerodok utamanya terhadap upaya pelestarian budaya Bali. Event seperti ini tidak boleh terhenti sampai di sini. Semoga ke depan ada event-event serupa dan Yowana Desa Adat Kerobokan bisa menjadi percontohan dari yowana lain yang ada di Kabupaten Badung maupun Bali,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya Ngerobok merupakan serangkaian acara diikuti 52 seka teruna se-Desa Adat Kerobokan untuk melestarikan tradisi, seni, adat dan budaya diantaranya lomba penjor serta dukungan terhadap UMKM yang dituangkan dalam bentuk exhibition di Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Kerobokan.
Ketua Prawartaka Agus Ariana Putra mengatakan tema yang diusung dalam loma ini adalah ”Ngerobok” memiliki makna Mendidih atau Ngerodok. Diharapkan para seka teruna memiliki semangat yang mendidih dan ngerodok terhadap upaya pelestarian seni, adat dan budaya Bali. Salah satunya pembuatan penjor sebagai generasi penerus Bali. “Tujuan dan manfaat dilaksanakan kegiatan ngerobok dapat membantu perekonomian khususnya di daerah Kerobokan. Karena bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan penjor berasal dari UMKM daerah Kerobokan. Di samping kegiatan ini menjadi penyalur kreativitas seka teruna di bidang seni mejejahitan dalam membuat penjor dan melahirkan para seniman muda,“ katanya.
Diakhir acara Sekda Adi Arnawa didampingi anggota DPRD dan Bendesa Adat Kerobokan menyerahkan bantuan secara simbolis Rp 130 juta kepada Manggala Yowana Desa Adat Kerobokan sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung. Selain itu, juga dilakukan pengumuman juara dari lomba penjor yakni juara 1 diraih ST Eka Dharma Banjar Jambe, juara 2 direbut ST Dwi Tura Banjar Anyar Kaja, juara 3 diperoleh ST Kuncup Mekar Banjar Jaba Pura. Sementara harapan 1 diraih ST Dharma Kanti Banjar Lepang, harapan 2 diperoleh ST Saraswati Banjar Anyar Kelod Kerobokan, dan harapan 3 diduduki ST Dharma Kerthi Banjar Pengubengan Kauh.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Badung Dapil Kuta Utara AA Ngurah Ketut Agus Nadi Putra, Kadis Kebudayaan Badung Gede Eka Sudarwitha, Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana, Bendesa Adat Kerobokan AA Putu Sutarja, para Lurah Kerobokan, Kelian Adat dan Dinas Se-Desa Adat Kerobokan.